Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan
orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah
untuk memalukanapa yang kuat (1 Korintus 1:27)
Heinrich Pestalozzi pada masa kecilnya dikenal sebagai Henky si bodoh.
Ia menjadi anak yatim semenjak ia berumur 6 tahun. Sebutan si bodoh
ditujukan pada dirinya karena kemampuannya yang sangat terbatas, bahkan
di bawah rata-rata. Berkali-kali ia tidak naik kelas. Namun, karena ia
tekun dan tidak mudah putus asa, ia menjadi orang hebat.
Semasa hidupnya Pestalozzi dikenal sebagai Bapak Pendidikan Modern yang
memiliki konsep memberi perhatian secara pribadi kepada anak didik.
Dengan konsep ini, proses belajar mengajar memungkinkan setiap anak
berkembang secara optimal. Sebelumnya, penyelenggaraan pendidikan
bersifat umum klasikal. Pendidik memberi perhatian kepada anak secara
keseluruhan. Prestasi lain yang berhasil dicapai oleh Heinrich
Pestalozzi adalah membangun lima panti asuhan dan menjadi rektor di
sebuah perguruan tinggi di Prancis.
Saat ia meninggal, banyak ungkapan yang menunjukkan betapa besar jasaya
bagi sesamanya melalui dunia pendidikan yang ditekuninya. Di antaranya
adalah: "Sang penolong bagi anak-anak malang", "Seorang Kristen yang
menganggap orang lain segala-galanya sementara dirinya sendiri bukan
siapa-siapa".
Di tangan-Nya tidak ada yang mustahil. Bagi orang yang mau berusaha
dengan sungguh-sungguh selalu ada potensi untuk melejitkan diri. Jika
kita merasa seperti Henky si bodoh, bangkitlah bersama Allah. Kita
hantam kesombongan dunia dengan sikap rendah hati sambil tetap berserah
diri.
Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa pun asal ia menekuni
dan mencintai pekerjaannya.
Sumber : http://masadepancerah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar